Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Senin, 19 Januari 2015

Touring

                                                             Teknik Tour/Tourring
Dalam sebuah perjalanan jauh tentunya kita tidak hanya bisa mengandalkan uang bahkan sesuatu yang paling penting yang biasa kita lupakan yaa kita lanjut ke awal.

TUJUAN: Mengupayakan perjalanan mengendarai sepeda motor secara bersama–sama dengan selamat, tertib, aman, dan nyaman.
RUANG LINGKUP: Prosedur ini berlaku pada setiap perjalanan bersama dengan jumlah sepeda motor lebih dari 7 (motor) dalam 1 group.

DEFINISI:


  1. Road Captain (RC) adalah pengendara sepeda motor yang memimpin perjalanan touring, pimpinan tertinggi dalam satu group touring.  
  2. Vorijder   (VJ) adalah pengendara sepeda motor yang memimpin barisan konvoi.
  3. Sweaper   (SW) adalah peserta touring yang ditunjuk, untuk mengawasi dan mengamankan posisi peserta touring selama perjalanan.
  4. Technical Officer   (TO) adalah peserta touring yang di tunjuk oleh RC sebagai petugas yang mengkoordinir bantuan teknis terhadap kerusakan teknis kendaraan peserta touring.
  5. Formasi adalah  bentuk susunan pengendara sepeda motor dalam barisan selama perjalanan touring.

KETENTUAN UMUM:

  1. Setiap pelaksanaan touring harus dipimpin oleh seorang RC dan setidak-tidaknya dibantu oleh 1 (satu) orang Vorijder, 2 orang Sweaper, 1 orang Technical Officer. 
  2. Road Captain adalah pimpinan tertinggi dalam satu group pengendara sepeda motor yang melaksanakan touring.

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

Road Captain:

  • Membawahi Vorijder, Sweaper dan Technical Officer.
  • Bertanggung jawab untuk membawa peserta touring ke tujuan dan pulang dengan selamat serta aman, dibantu oleh petugas touring.
  • Membatalkan perjalanan atas dasar pertimbangan keselamatan dan keamanan perjalanan.
  • Atas dasar keselamatan dan keamanan, berhak menolak seseorang anggota menjadi peserta touring.
  • Menyusun rencana rute perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya.
  • Menyampaikan rencana rute perjalanan, lama perjalanan, menentukan tempat penghentian sementara, peserta touring, petugas touring dan potensi bahaya, kepada para peserta touring.
  • Melaksanakan pemeriksaan kelayakan kondisi kendaraan para peserta touring.
  • Memberikan isyarat dimulainya touring.
  • Mengendalikan perjalanan touring melalui isyarat fisik dan radio komunikasi.
  • Menolak hubungan radio yang dianggap tidak perlu.
  • Memberikan laporan perjalanan touring kepada Ketua Umum.
  • Dapat diwakilkan oleh peserta lain yang ditunjuk oleh RC untuk menggantikan posisi RC. (Jika dalam kondisi kurang prima, sakit, dan hal-hal yang tidak diinginkan).

Vorijder:

  • Mengikuti intruksi Road Captain.
  • Bertanggung jawab kepada Road Captain.
  • Membawahi Safety Officer dan Sweaper.
  • Mengatur kecepatan dan arah perjalanan.
  • Mengatur formasi konvoi dengan memberikan isyarat tangan atau radio komunikasi.
  • Meminta bantuan Safety Officer untuk melihat dan mengamankan kondisi lalu-lintas yang akan dilalui.

Sweaper:

  • Bertanggung jawab kepada Road Captain.
  • Memastikan peserta touring tetap dalam formasi barisan konvoi.
  • Mengawasi formasi dan memberitahu RC masalah yang mungkin terjadi pada konvoi.
  • Mengatur formasi agar tetap sesuai yang diinginkan Vooridjer.
  • Mengatur jarak antar peserta touring, sehingga formasi touring tetap sebagai satu kesatuan barisan.
  • Memberikan bantuan/tanggapan atas kondisi emergency yang dialami oleh peserta touring.
  • Mengingatkan peserta touring bila melakukan pelanggaran etika selama touring.
  • Menanggapi tindakan provokatif yang mengganggu peserta touring dari kendaraan lain, dan melaporkan setiap perkembangan situasinya kepada RC melalui radio atau aba-aba tangan.

Tecnical Officer:

  • Bertanggung jawab kepada Road Captain.
  • Mengkoordinir tersedianya bantuan teknis, baik berupa spare-part maupun tenaga terampil.
  • Memberikan bantuan teknis terhadap kerusakan teknis yang dialami peserta touring, dan memberikan saran kepada Road Captain apakah perjalanan touring tetap diteruskan atau ditunda maupun dihentikan.

Peserta Touring:

  • Mengetahui rute touring, lama perjalanan dan tempat pemberhentian sementara.
  • Mengikuti intruksi Vorijder dan Sweaper, yang diberikan melalui isyarat tangan, kaki atau lingkungan sekitarnya yang dapat mengakibatkan terganggunya touring.

FORMASI DAN ISYARAT
Formasi 1

  • Formasi 1 adalah berbaris 1 kebelakang, yaitu peserta konvoi berbaris 1 dari mulai terdepan (Vorijder) sampai ke belakang (Sweaper).
  • Isyarat yang digunakan untuk formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat satu jari telunjuk tangan.
  • Isyarat ini harus diikuti oleh peserta touring.

Formasi 2

  • Formasi 2 adalah berbaris 2 kebelakang, yaitu dimana peserta berbaris masing-masing 2 dari mulai barisan terdepan hingga ke belakang (Sweaper).
  • Isyarat yang digunakan untuk formasi ini diberikan oleh Vorijder dengan mengangkat dua jari tangan.
  • Isyarat ini harus diikuti oleh peserta Touring.

Isyarat Selama Touring

  • Mengarahkan tangan ke arah Kanan atau Kiri, adalah tanda bahwa konvoi berbelok ke arah Kanan atau Kiri. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan diikuti oleh peserta touring.
  • Angkat tangan tegak lurus dan melambai–lambai perpisahan, isyarat ini untuk tanda bahwa pengendara tersebut meninggalkan barisan. Isyarat ini tidak perlu diikuti oleh peserta lainnya. Cukup mengklakson 1 kali.
  • Mengangkat telunjuk keatas dan memutar membentuk putaran, adalah tanda bahwa konvoi berputar (U – Turn). Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, dan harus diikuti oleh peserta Touring.
  • Mengayunkan tangan ke arah bawah, adalah tanda unuk memperlambat kecepatan dan berhati–hati. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, serta Sweaper dan harus diikuti oleh peserta touring.
  • Mengangkat tangan sambil mengepalkan jari tangan, adalah tanda untuk berhenti. Isyarat ini disampaikan oleh Vorijder, Sweaper dan diikuti oleh semua peserta touring.
  • Menurunkan tangan dan mengayunkan ke arah depan, adalah tanda agar mempercepat kendaraan. Isyarat ini disampaikan oleh Sweaper, dan tidak perlu diikuti oleh para peserta touring.
  • Menurunkan kaki kiri atau kanan, adalah isyarat adanya hambatan atau halangan di sisi kiri atau di sisi kanan. Seperti: Lubang, jalan rusak, pembatas jalan yang membahayakan dll. Isyarat ini diawali oleh Vorijder dan di ikuti oleh para peserta touring.
  • Menurunkan kedua kaki kiri dan kanan adalah isyarat adanya hambatan atau halangan di kedua sisi. Seperti: Lubang, jalan rusak, polisi tidur, perbatasan jembatan, rel kereta api, dll.
  • Mengacungkan jempol adalah isyarat penghormatan, isyarat ini diawali oleh Vorijder dan diikuti oleh semua peserta touring.
  • Jika melewati kendaraan lain, seperti mobil, motor ataupun pejalan kaki, jangan sampai menyentuh, dan hanya memberi isyarat tangan menyuruh minggir, dan memberi tanda jempol untuk penghormatan.
  • Memberi isyarat seperti menunjuk kebawah mengunakan jempol diatas helm atau ke tangki motor, adalah tanda untuk mengisi BBM, isyarat ini dilakukan oleh peserta touring yang telah kehabisan BBM, dan tidak perlu diikuti peserta Touring. (Jika salah satu anggota touring melakukan isyarat ini, Sweaper harus mendekati Peserta tersebut, dan memberikan berita Ke Vorijder.)

Tidak ada komentar:

 

Daftar Blog Saya

Entri Populer

Daftar Blog Saya

About